Cedera testis merupakan mimpi buruk yang dialami para pria. Cedera saat bersepeda, mengangkat beban dan terkena terjangan bola saat bermain sepak bola adalah hal yang paling umum menyebabkan cedera pada testis. Cedera pada testis dapat terjadi dalam skala ringan hingga berat. Lantas, apakah cedera testis bisa mengyebabkan ketidaksuburan?
Mengenal cedera testis
Testis adalah organ reproduksi pria yang berbentuk oval seukuran buah zaitun dan menggantung di sebelah kanan dan kiri bagian belakang penis. Pada pria, testis berfungsi untuk memproduksi dan menyimpan sperma serta menghasilkan hormon pria.
Lokasi testis yang melekat secara longgar pada tubuh dan terbuat dari bahan yang bersifat kenyal, membuat testis dapat menyerap pukulan tanpa kerusakan permanen. Meskipun sensitif, testis dapat melenting dengan cepat kembali ke posisi semula.
Umumnya, cedera testis ringan jarang memiliki efek jangka panjang dan tidak memengaruhi fungsi seksual. Namun Anda tetap perlu memeriksakan kondisi testis apabila baru saja mengalami cedera dan mengalami pembengkakan, perubahan warna dan kerusakan pada kulit skrotum pembungkus testis.
Apakah cedera testis dapat menyebabkan ketidaksuburan?
Dilansir dari WebMD, cedera serius pada testis dapat menyebabkan testis menyusut atau menyebabkan Anda kehilangan testis yang memengaruhi kesuburan. Untuk itu, Anda dianjurkan segera menghubungi dokter setelah mengalami cedera testis serius untuk menjalani pemeriksaan. Beberapa gejala cedera testis yang perlu diwaspadai antara lain:
- Mual, muntah, demam
- Memar dan perubahan warna pada skortum
- Pembengkakan skrotum
- Keluar darah saat buang air kecil
- Sulit mengeluarkan air seni saat buang air kecil
Saat menjalani pemeriksaan, dokter mungkin akan membutuhkan pemeriksaan tambahan seperti pemeriksaan dengan CT scan, MRI dan pembedahan.
Beberapa cedera serius yang dapat menyebabkan gangguan kesuburan di antaranya:
- Torsio testis, dimana testis terpelintir dan menimbulkan nyeri hebat pada testis. Pembuluh darah pada testis akan ikut terpelintir dan terjepit sehingga testis tidak mendapat aliran darah. Apabila kondisi ini tidak segera ditangani, hal ini dapat menimbulkan kerusakan hingga kematian jaringan testis yang menyebabkan penderita menjadi mandul. Penanganan torsio testis umumnya dengan orchiopexy, yaitu operasi mengembalikan posisi testis yang terpelintir.
- Varikokel, yaitu pembengkakan pada pembuluh darah vena dalam skrotum. Varikokel seringnya tidak menunjukkan gejala dan tidak membahayakan nyawa, namun varikokel dapat mengakibatkan ketidaksuburan. Pada varikokel yang menimbulkan rasa nyeri, dokter akan memberikan obat pereda nyeri. Sedangkan pada kasus varikokel yang meyebabkan mengecilnya testis, dokter dapat melakukan tindakan embolisasi atau operasi.
Tips mencegah cedera testis
Bagi Anda yang aktif berolahraga dan memiliki gaya hidup aktif, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah cedera testis, yaitu:
- Gunakan pelindung testis saat berolahraga seperti jock strap atau athletic cups
- Periksa ukuran testis secara rutin untuk mengenali perubahan ukurannya
- Beri tahu dokter jika Anda mengalami perubahan dan rasa nyeri pada testis
- Selalu berhati-hati terhadap risiko olahraga dan aktivitas berat yang Anda lakukan
Gemar berolahraga dan memiliki gaya hidup aktif merupakan salah satu cara untuk menjaga kesehatan. Saat berolahraga, pastikan Anda telah menggunakan pelindung yang dibutuhkan untuk menghindari cedera termasuk di area testis. Jika Anda mengalami cedera testis, sebaiknya segera periksakan ke dokter.
- dr Ayu Munawaroh, MKK